Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Duri Kamu ke Mana? 



Duri Kamu ke Mana? 

Gu Xiaoran semenit pun tidak ingin berlama-lama lagi berada di Rumah Gu. Ketika Gu Xiaoran hendak berbalik badan dan pergi, tiba-tiba ponselnya berdering.     
0

Gu Xiaoran terkejut karena ponselnya yang sudah masuk air, tapi masih bisa menerima panggilan masuk. Ketika melihat notifikasi di layar tertera dua kata 'Raja Kejam', Gu Xiaoran merasa ragu sejenak, namun tidak lama kemudian dia baru mengangkat panggilan tersebut.     

"Gu Xiaoran, duri kamu ke mana?" Suara Mo Qing yang dingin terdengar dari ujung telepon.     

Jantung Gu Xiaoran berdetak kencang seolah-olah Mo Qing sedang mengawasi dirinya dari belakang.     

Gu Xiaoran mengambil napas dalam-dalam, kemudian dia mengakhiri panggilan. Tangannya yang satu menggenggam ponselnya dengan erat dan tangannya yang satunya lagi menampar wajah Gu Shiman. Tamparan Gu Xiaoran kali ini seolah menggunakan seluruh tenaganya.     

Setelah selesai melontarkan kata-kata tadi, Gu Shiman mulai waspada terhadap Gu Xiaoran. Dalam hati dia sudah berencana jika Gu Xiaoran masih menamparnya, dia akan langsung menghindar dan memanggil orang untuk memukul Gu Xiaoran dengan kuat.     

Tidak disangka reaksi Gu Xiaoran ternyata sangat cepat, sehingga Gu Shiman masih belum siap untuk menghindar namun dia sudah mendengar suara tamparan Gu Xiaoran. Pipinya terasa sakit, sehingga tanpa sadar air matanya langsung menetes.      

"Gu Xiaoran, kamu berani berbuat masalah dan memukul orang di Rumah Gu!" Luo Meizhen bergegas keluar dan di belakangnya diikuti oleh anggota Keluarga Gu yang lainnya.     

Song Jiajia dengan sibuk mencegah Gu Liwen dan Luo Meizhen yang ingin menyalahkan dan memaki Gu Xiaoran, kemudian Song Jiajia memberikan isyarat kepada mereka berdua dengan menggerakkan mulutnya ke arah Shen Lang. Ketika melihat Shen Lang dan Chu Yang berdiri di sana, Gu Liwen seketika langsung mundur ke belakang.     

Ketika melihat kejadian ini, Gu Zhengshuang merasa bahwa dalam masalah kali ini dia tidak bisa hanya diam saja.     

Saat itu...      

Kakek Gu merasa sangat bersalah pada Gu Xiaoran dan Ibunya, karena itu lah Kakek Gu berusaha melakukan berbagai cara untuk menebus kesalahannya pada Gu Xiaoran.     

Namun sebenarnya ini adalah hal tabu yang ada dalam Keluarga Gu. Sehingga masalah ini tidak ekspos pada orang lain. Dan sekarang Gu Shiman malah mengatakan hal ini di depan pembantu.     

Gu Shiman yang memprovokasi Gu Xiaoran terlebih dulu, perbuatannya itu benar-benar sangat keterlaluan dan bahkan saat ini Shen Lang juga sedang melihatnya secara langsung.     

Jika Gu Zhengshuang tidak menghentikannya dan sampai ada salah satu anggota keluarga Gu memukul Gu Xiaoran di depan Shen Lang dan Chu Yang, hal ini akan membuat Keluarga Gu malu dan jika hal itu terjadi kemungkinan besar tidak ada harapan lagi untuk bisa menjalin hubungan keluarga dengan Keluarga Shen.     

Gu Zhengshuang melirik Shen Lang sekilas. Saat dia melihat Shen Lang tidak menunjukkan ekspresi apapun, hati Gu Zhengshuang mulai merasa tidak tenang.     

Kemudian Gu Zhengshuang dengan cepat berlari ke depan, "Hari ini ada tamu penting. Kalian bertengkar seperti ini, benar-benar sangat mempermalukan Keluarga Gu."     

Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Gu Zhengshuang yang berlari mendekati mereka berdua yang sedang bertengkar, dan saat itu juga semua orang baru menyadari bahwa ada dua orang yang berdiri tidak jauh dari sini.     

Sekilas mereka dapat melihat dengan jelas bahwa kedua orang tersebut adalah Shen Lang dan Chu Yang, seketika ekspresi wajah semua orang langsung berubah menjadi jelek.     

Gu Xiaoran melirik Shen Lang dan Chu Yang sekilas, kemudian dia menarik tangan A Ling dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat ini.     

Luo Meizhen menatap Gu Zhengshuang dengan tatapan yang tajam.     

Gu Zhengshuang tahu bahwa Kakak Iparnya itu marah karena dia tidak memberitahunya terlebih dahulu bahwa kedatangan tamu penting. Ketika mereka datang ke sini, Gu Shiman dan Gu Xiaoran sudah berkelahi, dan Shen Lang ingin melihat pertunjukan mereka. Sehingga, Gu Zhengshuang tidak memiliki kesempatan untuk memberitahu Luo Meizhen bahwa tamu penting itu sudah datang.     

Setelah itu Gu Zhengshuang kembali ke sisi Shen Lang, "Maaf, telah memperlihatkan masalah buruk yang terjadi di keluarga kami."     

Shen Lang kembali memperhatikan Gu Xiaoran yang sudah pergi, kemudian dia tertawa, "Pertunjukan yang bagus."     

Seketika raut wajah Gu Zhengshuang langsung berubah menjadi tegang.     

"Mari, kita pergi menjenguk Nenek Gu." Shen Lang tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.     

Gu Zhengshuang dengan sibuk mengarahkan jalan kepada Shen Lang dan Chu Yang ke kamar Nenek Gu.     

Saat itu Luo Meizhen ingin menyapa mereka, tetapi Shen Lang sepertinya tidak ingin menyapanya dan hanya berjalan lurus. Luo Meizhen merasa sangat malu hingga kedua pipinya menjadi merah.     

Kemudian Luo Meizhen menatap Gu Shiman dengan tatapan tajam. Raut wajah Gu Shiman seketika tampak merah, hitam, dan akhirnya wajahnya menjadi pucat.     

Di sisi lain, A Ling berjalan mengikuti Gu Xiaoran dari belakang, "Nona Besar dan Nona Kedua ingin mengganggu kamu. Apakah kamu membiarkannya begitu saja dan tidak memberitahu hal ini kepada Nenek Gu?"     

Gu Xiaoran menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak perlu."     

Meskipun bisnis Keluarga Gu tidak begitu bagus, namun Keluarga Gu ingin mencari menantu yang kaya untuk cucu-cucunya. Mereka ingin Gu Shiman dan Song Jiajia bergaul dalam kalangan orang kaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.